ketika ini kita sedang menyaksikan gejala ironis, kemarau intelektual di tengah banjir graduan. Rupa - rupanya yang namanya intelektual adalah dunia idea, dialog dan wacana yang kritis, cerdas dan bebas...
Kedamaian Alam
Pemanasan global yang sering disebutkan sejak 10 tahun lalu kini benar – benar kita rasai. Ia bukan hanya suatu teori akademik sains alam sekitar, semata – mata . Malah ia benar – benar telah mengigit kehidupan manusia. Sejak awal pagi tat kala mentari meninggi , panas permukaan bumi kian meningkat. Manusia keluar berduyun – duyun mencari rezeki untuk menyara kehidupan di alam yang kian hangat.
Perolakan haba dan pergerakan haba menjalar, menyerap dan meresap ke seluruh inci permukaan bumi. Bumi yang panas bertukar hangat. Manusia masih lagi bergaduh, berebut kuasa, fitnah memfitnah, caci mencaci ... dunia hangat bertambah hangat.
Pada insan yang cintakan alam ciptaan Tuhan, ada kedamaian pada hijaunya rumput, birunya laut, kicauan burung yang bebas terbang, indahnya air sungai yang mengalir dari hulu ke muara. Cintakan bumi yang aman dan nyaman, berpadu dalam kepelbagaian warna... jauhi dari segala sengketa.
Subscribe to:
Posts (Atom)