Memugar Idealisma Qurani: Keteladanan Pemuda Kahfi

Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.Dan Kami telah meneguhkan hati mereka ketika mereka berdiri lalu mereka berkata, “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia. Sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran.Kaum kami telah menjadikan selain Dia tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka?) Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?


(Al-Kahf:13-15)


Pemuda Kahfi adalah sekumpulan pelaku sejarah yang mengabadikan keunggulan iman, kecerdasan akal, keberanian bersikap dan bertindak Mereka bangkit melepaskan diri daripada belenggu budaya dan tradisi pembodohan: penguatkuasaan dan pemaksaan amalan menyembah berhala, budaya warisan yang dipertahankan dengan setia tanpa dipersoalkan rasionalitinya, tanpa dipertanyakan kerelevanannya.


Fitrah insani yang masih dimiliki tujuh pemuda Kahfi itu tidak dapat menerima agama dan budaya yang tidak serasi dengan kesejatian sifat keinsanan yang memang tercipta dalam acuan tauhidik - kecenderungan fitri kepada penyembahan Tuhan Yang Maha Esa, Maha Berkuasa dan Maha Sempurna. Akal sihat pemuda Kahfi tidak dapat menerima faham yang tidak rasional. Kemampuan dan keberanian berfikir kritis-evaluatif telah menghasilkan keberanian bersikap - menolak kesesatan yang telah begitu lama membudaya dan mencari alternatif yang benar dan meyakinkan.


Fitrah insani yang masih dimiliki tujuh pemuda Kahfi itu tidak dapat menerima agama dan budaya yang tidak serasi dengan kesejatian sifat keinsanan yang memang tercipta dalam acuan tauhidik - kecenderungan fitri kepada penyembahan Tuhan Yang Maha Esa, Maha Berkuasa dan Maha Sempurna.


Intisari ayat : -


• Akal sihat pemuda Kahfi tidak dapat menerima faham yang tidak rasional. Kemampuan dan keberanian berfikir kritis-evaluatif telah menghasilkan keberanian bersikap - menolak kesesatan yang telah begitu lama membudaya dan mencari alternatif yang benar dan meyakinkan.


• Ketulusan mencari kebenaran mendapat perhatian dari langit. Pemuda Kahfi mengalami pencerahan hidayah, lalu menemukan hakikat tauhid, Tuhan yang hakiki hanyalah Allah, satu-satunya Pencipta, Pemilik dan Penguasa langit dan bumi seisinya.


• Kebenaran adalah kurnia istimewa yang paling berharga dan membanggakan. Pemuda Kahfi membuat deklarasi tauhid, suatu keberanian yang tercetus dari kekentalan iman dan kebanggaan memilikinya. Motifnya bukan sekadar ingin membuat kejutan atau bangga dengan sikap berani berbeza, tetapi secara tidak langsung menyedarkan masyarakat agar berfikir, mengaktifkan akal sihat yang selama ini beku terbelenggu dalam budaya “dikir barat” - sebut apa sahaja yang disebut oleh “tukang karut” termasuk segala karut dan carutnya. Memang deklarasi tersebut cukup menggemparkan. Mungkin kejutan seperti itulah yang diperlukan oleh masyarakat yang telah lama kehilangan daya fikir dan kematian idealisme untuk membangkitkan akal yang tidur dan menghidupkan hati yang mati.


• Deklarasi tauhid pemuda Kahfi segera dirasakan sebagai gugatan terhadap kemapanan dan kestabilan serta ancaman terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Raja yang selama ini ikut di”berhala”kan bertindak memberikan kata dua: rujuk ke tradisi datuk nenek, atau hadapi tindakan brutal pihak penguasa.


Tulisan Dr. Sidiq Fadhil

No comments: